Wednesday, June 17, 2015

Mata Kuliah SIP Pertemuan Ke-6


 Mata Kuliah SIP Pertemuan Ke-6




PROSES ANALISIS DAN NETWORK ANALYSIS
           
Analisis dilakukan diawali oleh menentukan permasalahan atau pertanyaan kunci sebagai leading dalam melakukan analisis. Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan:
1.            Menentukan permasalahan/pertanyaan kunci
2.            Mengumpulkan dan Menyiapkan data
3.            Menentukan metode dan alat analisis
4.            Melakukan proses analisis
5.            Memeriksan dan memperbaiki hasil-hasil analisis tersebut.
Dalam kaitan tata ruang misalnya; Bagaimana zonasi yang tepat untuk menentukan kawasan lindung dan kawasan budidaya? Ini merupakan pertanyaan kunci yang kemudian bisa dijabarkan lagi menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih detail;
  • Bagaimana status zonasi berdasarkan tata ruang sebelumnya?
  • Bagaimana tutupan lahan yang ada?
  • Bagaimana penggunaan lahan yang ada?
  • Bagaimana sebaran wilayah penting untuk konservasi?
  • Bagaimana sebaran wilayah penting pengembangan ekonomi?
  • Bagaimana sebaran penduduk?
  • Bagaimana sebaran fasilitas-fasilitas bagi masyarakat?
       Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang kemudian memandu proses-proses selanjutnya dalam analisis dengan GIS.

Proses Analisis GIS
Banyak langkah yang dapat dilakukan dalam analisis GIS, namun yang akan dijelaskan disini hanya ada 5 hal, yaitu :
1)               Intersect
Intersect merupakan proses tumpang tindih atau overlay dari data vektor, langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1)      Input features= diisikan dengan beberapa layers yang akan diintersect
2)      Output feature class= diisikan dengan nama dan lokasi hasil penggabungan akan disimpan.
3)      Join attribute (optional)= diiisi dengan pilihan semua atribut yang akan disatukan.
4)      XY tolerance(optional)= diisi dengan tolerasi jarak untuk analisis.
5)      Output type (optional)= diiskan dengan jenis output… isikan dengan input supaya hasilnya sama dengan file input.
Dalam perencanaan tata ruang intersect biasanya digunakan untuk membuat peta satuan kemampuan lahan dan menentukan kawasan lindung dan budidaya dalam sebuah pola ruang

2.                  Union
Merupakan proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data tabularnya akan disatukan.
1)      Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan
2)      Output feature = diisikan dengan feature kedua yang akan digabungkan
3)      Join attribute (optional) = diisikan dengan attribute apa yang akan disatukan, dengan pilihan all atau FID (attribute dasar).
4)      XY tolerance (optional) diiskan dengan jarak yang digunakan sebagai toleransi analisis.
5)      Gaps Allowed (optional) = defaultnya dicontreng saja

3.                  Buffer
Buffer adalah proses analisis yang digunakan untuk membuat feature tambahan di sekeliling feature asli dengan menentukan jarak tertentu. Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon. Dalam perencanaan tata ruang biasanya buffer digunakan untuk membuat batasan atau jarak aman dari suatu kawasan, tempat ataupun jalur, contohny sempadan pada pantai, sempadan pada sungai, sempadan pada jalan.

4.                  Clip
Clip adalah proses mengekstrak suatu feature dengan feature yang dijadikan batasan wilayah clip.
1)      Input features = diisikan dengan layer yang akan di clip/dipotong
2)      Clip features = diisikan dengan layer yang akan menjadi pemotong (dalam bentuk polygon)
3)      Output feature class = diisikan nama layer dan folder hasil clip.
4)      XY tolerance (optional) = diiskan nilai toleransi yang satuannya diisikan pada pilihan drop menu yang dimulai dengan unknown. Karena optional bagian ini bisa dilewatkan dan tidak harus diisi.
 
5)                  Split
Split adalah proses memisahkan satu layers menjadi beberapa layer dengan menggunakan satu polygon yang terpecah-pecah. Misalnya memisahkan satu layers kontur yang besar menjadi beberapa sheet atau grid.
1)      Input features=diisikan dengan layer yang akan dipisah-pisahkan/split.
2)      Split features=diisikan dengan layer yang akan menjadi pemisah.
3)      Split field= diiskan dengan nama field yang akan menjadi dasar.
4)      Target workspace = diisikan dengan folder dimana hasil split akan disimpan.
5)      XY Tolerance = diisikan dengan angka toleransi jarak yang digunakan dalam analsis.
 

Network Analysis
Dalam konteks studi transportasi, Network Analysis (NA) secara umum adalah Pemodelan Transportasi Makroskopis untuk melihat hubungan antar obyek yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Paket software terbaru yang mendukung NA adalah ArcGis versi 9.x keluaran ESRI. Network Analysis yang tersedia pada ArcGis versi 9.X. meliputi:
1.            Route Analysis
Route Analysis adalah metode untuk menentukan rute optimal antara dua obyek atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Rute optimal ini bisa berdasarkan jarak tempuh ataupun waktu tempuh terkecil. Contoh aplikasinya dari Route Analysis dapat dilihat pada gambar berikut;

2.                  Service Area
Metode lain adalah Service Area, yaitu metode untuk memperhitungkan area cakupan dari suatu obyek. Cakupan ini didasarkan pada waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai suatu obyek melalui jaringan transportasi.

3.                  Closet Facility
Closest Facility Analysis dapat digunakan sebagai metode untuk menentukan fasilitas mana yang lebih dekat dari suatu titik. Seperti halnya Route Analysis, penentuan fasilitas dapat berdasarkan jarak ataupun waktu tempuh. Contoh aplikasinya untuk menentukan fasilitas terdekat adalah sebagai berikut;
 

4.                  OD Cost Matrix
OD Matrix Analysis adalah analisa untuk menghitung Cost (bisa dalam bentuk jarak atau waktu tempuh) antara tiap pasangan origin dan Destination.

No comments:

Post a Comment