PROSES ANALISIS DAN NETWORK ANALYSIS
Analisis
dilakukan diawali oleh menentukan permasalahan atau pertanyaan kunci sebagai
leading dalam melakukan analisis. Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan:
1.
Menentukan permasalahan/pertanyaan
kunci
2.
Mengumpulkan dan Menyiapkan data
3.
Menentukan metode dan alat analisis
4.
Melakukan proses analisis
5.
Memeriksan dan memperbaiki
hasil-hasil analisis tersebut.
Dalam
kaitan tata ruang misalnya; Bagaimana zonasi yang tepat untuk menentukan
kawasan lindung dan kawasan budidaya? Ini merupakan pertanyaan kunci yang
kemudian bisa dijabarkan lagi menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih detail;
- Bagaimana status zonasi berdasarkan tata ruang sebelumnya?
- Bagaimana tutupan lahan yang ada?
- Bagaimana penggunaan lahan yang ada?
- Bagaimana sebaran wilayah penting untuk konservasi?
- Bagaimana sebaran wilayah penting pengembangan ekonomi?
- Bagaimana sebaran penduduk?
- Bagaimana sebaran fasilitas-fasilitas bagi masyarakat?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut yang kemudian memandu proses-proses selanjutnya dalam analisis dengan
GIS.
Proses Analisis GIS
Banyak
langkah yang dapat dilakukan dalam analisis GIS, namun yang akan dijelaskan
disini hanya ada 5 hal, yaitu :
1)
Intersect
Intersect merupakan proses tumpang tindih
atau overlay dari data vektor, langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Input features=
diisikan dengan beberapa layers yang akan diintersect
2) Output
feature class=
diisikan dengan nama dan lokasi hasil penggabungan akan disimpan.
3) Join
attribute (optional)=
diiisi dengan pilihan semua atribut yang akan disatukan.
4) XY
tolerance(optional)=
diisi dengan tolerasi jarak untuk analisis.
5) Output
type (optional)= diiskan dengan jenis
output… isikan dengan input supaya hasilnya sama dengan file input.
Dalam
perencanaan tata ruang intersect biasanya digunakan untuk membuat peta satuan
kemampuan lahan dan menentukan kawasan lindung dan budidaya dalam sebuah pola
ruang
2.
Union
Merupakan
proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data
tabularnya akan disatukan.
1) Input
feature = diisikan
dengan layer yang akan digabungkan
2) Output
feature = diisikan
dengan feature kedua yang akan digabungkan
3) Join
attribute (optional) =
diisikan dengan attribute apa yang akan disatukan, dengan pilihan all atau FID
(attribute dasar).
4) XY
tolerance (optional)
diiskan dengan jarak yang digunakan sebagai toleransi analisis.
5) Gaps
Allowed (optional) =
defaultnya dicontreng saja
3.
Buffer
Buffer adalah proses analisis yang digunakan
untuk membuat feature tambahan di sekeliling feature asli dengan menentukan
jarak tertentu. Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun
polygon. Dalam perencanaan tata ruang biasanya buffer digunakan untuk membuat
batasan atau jarak aman dari suatu kawasan, tempat ataupun jalur, contohny
sempadan pada pantai, sempadan pada sungai, sempadan pada jalan.
4.
Clip
Clip
adalah proses mengekstrak suatu feature dengan feature yang dijadikan batasan
wilayah clip.
1) Input
features = diisikan
dengan layer yang akan di clip/dipotong
2) Clip
features = diisikan
dengan layer yang akan menjadi pemotong (dalam bentuk polygon)
3) Output
feature class =
diisikan nama layer dan folder hasil clip.
4) XY
tolerance (optional) =
diiskan nilai toleransi yang satuannya diisikan pada pilihan drop menu yang
dimulai dengan unknown. Karena optional bagian ini bisa dilewatkan dan tidak
harus diisi.
5)
Split
Split adalah proses memisahkan satu
layers menjadi beberapa layer dengan menggunakan satu polygon yang
terpecah-pecah. Misalnya memisahkan satu layers kontur yang besar menjadi
beberapa sheet atau grid.
1) Input features=diisikan
dengan layer yang akan dipisah-pisahkan/split.
2) Split
features=diisikan
dengan layer yang akan menjadi pemisah.
3) Split
field= diiskan
dengan nama field yang akan menjadi dasar.
4) Target
workspace = diisikan
dengan folder dimana hasil split akan disimpan.
5) XY
Tolerance = diisikan
dengan angka toleransi jarak yang digunakan dalam analsis.
Network
Analysis
Dalam
konteks studi transportasi, Network
Analysis (NA) secara umum adalah Pemodelan Transportasi Makroskopis untuk
melihat hubungan antar obyek yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Paket
software terbaru yang mendukung NA adalah ArcGis versi 9.x keluaran ESRI. Network Analysis yang
tersedia pada ArcGis versi 9.X. meliputi:
1.
Route
Analysis
Route Analysis adalah metode untuk menentukan rute
optimal antara dua obyek atau lebih yang dihubungkan oleh jaringan
transportasi. Rute optimal ini bisa berdasarkan jarak tempuh ataupun waktu
tempuh terkecil. Contoh aplikasinya dari Route
Analysis dapat dilihat pada gambar berikut;
2.
Service
Area
Metode lain adalah Service
Area, yaitu metode untuk memperhitungkan area cakupan dari suatu obyek.
Cakupan ini didasarkan pada waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai suatu
obyek melalui jaringan transportasi.
3.
Closet
Facility
Closest
Facility Analysis
dapat digunakan sebagai metode untuk menentukan fasilitas mana yang lebih dekat
dari suatu titik. Seperti halnya Route
Analysis, penentuan fasilitas dapat berdasarkan jarak ataupun waktu tempuh.
Contoh aplikasinya untuk menentukan fasilitas terdekat adalah sebagai berikut;
4.
OD
Cost Matrix
OD Matrix
Analysis
adalah analisa untuk menghitung Cost (bisa
dalam bentuk jarak atau waktu tempuh) antara tiap pasangan origin dan Destination.
No comments:
Post a Comment