Pertemuan III (Resume PCD)
I.
Kelemahan
dan Kelebihan Inderaja Satelit
a)
Kelemahan
Inderaja Satelit
v Hanya
secara umum dapat mengenal objek di muka bumi
v Media
antara satelit dan permukaan merupakan kendala, khususnya untuk sensor optik
yang menggunakan panjang gelombang kecil
v
Hanya
memberikan informasi yang tepat sesuai dengan kemampuan sensornya (spasial,
radiometri, dan temporal)
v
Sepanjang
kita belum memiliki satelit sendiri, ketergantungan terhadap pihak asing masih
dominan
v
Untuk
mendapatkan hasil ketelitian yang tinggi, sangat diperlukan data-data lapangan
sebagai control (GCP)
b)
Kelebihan
Inderaja Satelit
v Pengamatan
lebih menyeluruh dan mencakup area yang relatif luas, tergantung dari sensor
dan wahananya
v
Penginderaan
dilakukan secara kontinu dalam periode tertentu
v
Umumnya
satelit inderaja didesain untuk waktu
yang cukup lama, antara 2 hingga 5 tahun, bahkan kadang-kadang lebih
lama dari yang direncanakan
v
Selama
belum adanya hukum antariksa Internasional yang mengatur boleh atau tidaknya
melakukan penginderaan di wilayah negara lain, kita dapat membeli data atau
mengamati negara lain
v Khusus untuk satelit telekomunikasi atau satelit Metereologi umumnya cakupan luas
(radius hingga 5000 km) dapat digunakan untuk pengamatan secara kontinu
v
Untuk
pengunaan gelombang sangat membantu citra di daerah yang di indera meskipun
tertutup oleh awan, kabut, dll.
II.
Karakteristik
Orbit Satelit
Garis
edar yang diikuti oleh satelit disebut dengan orbit. Satelit mengorbit sesuai
dengan kemampuan dan tujuan sensor yang dibawa. Pemilihan orbit dapat
bervariasi dalam terminologi ketinggian, yaitu ketinggian di atas permukaan
bumi, arah dan rotasi yang relatif terhadap bumi.
a)
Orbit
Geostasioner
Satelit
dengan orbit yang sangat tinggi, yang mana dapat mencakup porsi yang sama untuk
permukaan bumi pada saat kapanpun, maka dikatakan satelit ini mempunyai orbit
geostasioner dengan mempunyai ketinggian hampir 36.000 km. Rotasi bumi memutar
ke kanan dengan kecepatan rotasi yang sama dengan bumi sehingga tampak satelit seperti diam
(stationary) terhadap permukaan bumi karena orbit satelit hanya berada diatas
satu wilayah tersebut selama 24 jam dengan bergerak dari timur-barat. Satelit
ini biasanya digunakan untuk sateit cuaca dan komunikasi.
b)
Orbit
Near-Polar
Banyak
wahana satelit yang didisain mengikuti orbit utara-selatan bersamaan dengan
rotasi bumi (barat-timur) sehingga dapat mencakup hampir seluruh permukaan bumi
dalam waktu tertentu. Orbit ini dinamakan orbit polar. Sedangkan satelit Near-Polar bergerak dari
utara ke selatan dengan memfoto seluruh permukaan bumi dalam waktu tertentu.
III.
Kesalahan
pada Citra Satelit
a)
Kesalahan
Geometrik
Koreksi
Geometrik bertujuan untuk menyesuaikan koordinat pixel pada citra dengan
koordinat bumi di bidang datar, contoh
: bergesernya peletakan digitasi jalan. Citra yang belum dikoreksi akan memiliki
kesalahan geometris. Kesalahan geometri ini ada dua macam :
v Kesalahan Sistematis (systematic geometric errors),
utamanya disebabkan oleh kesalahan pada sensor. Untuk memperbaikinya diperlukan
informasi sensor dan data ephemeris saat pemotretan.
v Kesalahan Acak (non-systematic geometric
errors), utamanya disebabkan oleh orbit dan perilaku satelit serta efek rotasi
bumi. Untuk mengoreksinya diperlukan sebuah proses yang dikenal dengan istilah
image to map rectification. Proses ini memerlukan Titik Kontrol Tanah
(Ground Control Points, GCP) untuk menyesuaikan koordinat pixel pada citra
dengan koordinat objek yang sama di bidang datar peta (bumi).
Sumber
Kesalahan Geometrik
1) Systematic
distortions
Ø Scan
skew
Ø Mirror Scan Velocity
Ø Panoramic Distorsion
Ø Platform Velocity
Ø Earth Rotation
Ø Perspective
2) Non
systematic distorstions
Ø
Attitude
Kesalahan
Geometrik dipengaruhi oleh distorsi (kesalahan) yang timbul pada saat
perekaman. Hal ini dipengaruhi oleh perputaran bumi ataupun bentuk dari
permukaan bumi. Beberapa kesalahan ini kadang sudah dikoreksi oleh supplier
citra atau dapat dikoreksi secara geometris oleh pengguna. Koreksi geometrik
dapat dilakukan dengan :
v
Menggunakan
titik kontrol (Ground Control Point) yang dicari pada citra lain yang sudah
memiliki georeferensi
v
Menggunakan
titik (Ground Control Point) yang dapat dicari pada peta yang sudah memiliki
georeferensi
v
Memakai
titik pengukuran yang diambil menggunakan GPS (Global Positioning System) pada
lokasi-lokasi tertentu yang mudah dikenali dengan citra. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan koreksi geometris antara lain adalah tingkat
resolusi dan proyeksi yang digunakan data itu. Dalam koreksi geometrik, dikenal
ada 2 jenis metode koreksi, yaitu :
§ Rektifikasi
/ Perbaikan yaitu proses mengkoreksi citra sesuai dengan koordinat peta, GPS
atau citra lain yang sudah terkoreksi
§ Ortho-Rektifikasi
yaitu proses koreksi geometrik dengan memasukkan data ketinggian permukaan dan
informasi posisi platform satelit. Rektifikasi ortho merupakan metode yang
paling akurat akan tetapi prosesnya cukup rumit dan memerlukan data yang lebih
banyak
No comments:
Post a Comment