PENGINDERAAN
JAUH
I. Defenisi penginderaan jauh
Penginderaan jauh
adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau
gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa
kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang
dikaji. System penginderaan jauh ialah serangkaian obyek atau komponen
yang saling berkaitan dan bekerja sama secara terkordinasi untuk melaksanakan
tujuan tertentu
II. Resolusi penginderaan jauh dan
macam-macam resolusinya
1) Resolusi Spasial
Resolusi spasial adalah ukuran terkecil
dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang bisa dibedakan dengan bentuk
permukaan di sekitarnya atau yang ukurannya bisa diukur. Semakin kecil ukuran
objek yang bisa di kenal oleh sensor maka semakin tinggi spatial resolutionnya.
Pada potret udara, resolusi adalah fungsi dari ukuran grain film (jumlah
pasangan garis yang bisa dibedakan per mm) dan skala. Skala adalah fungsi dari
panjang fokus dan tinggi terbang. Grain film yang halus memberikan detail obyek
lebih banyak (resolusi yang lebih tinggi) dibandingkan dengan grain yang kasar.
Demikian pula, skala yang lebih besar memberikan resolusi yang lebih tinggi. Untul lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar diatas tampak jelas perbedaan
citra yang memiliki spatial resolution (0.5 x 0.5m) lebih detail dan
jelas dibanding dengan citra dengan spatial resolution (80 x 80m).
2) Resolusi Spektral
Resolusi spektral
merupakan interval panjang gelombang khusus pada spektrum elektromagnetik yang
direkam oleh sensor. Semakin sempit lebar interval spektrum elektromagnetik,
resolusi spectral akan menjadi semakin tinggi. Contoh SPOT pankromatik band 3
mempunyai lebar interval 0.51-073 m. sedagkan TM3 mempunyai lebar interval 0.63
– 0.69 m, sehingga resolusi spektral SPOT lebih tinggi dari TM3.
Resolusi spektral
menunjukkan kerincian λ yang
digunakan dalam perekaman obyek. Contoh resolusi spektral SPOT-XS lebih rinci
daripada SPOT-P. Keunggulan citra multispektral ialah meningkatkan kemampuan
mengenali obyek karena perbedaan nilai spektralnya sering lebih mudah dilakukan
pada saluran sempit. Tiga data multi spektral hitam putih dapat dihasilkan
citra berwarna. Apabila data multispektral itu tersedia dalam digital akan
dapat diolah dengan bantuan komputer. Kelemahannya ialah bahwa resolusi
spasialnya menjadi lebih rendah. Artinya antara resolusi spasial dan resolusi
spektral terjadi hubungan berkebalikan.
Resolusi Spektral menunjukkan lebar
kisaran dari masing-masing band spektral yang diukur oleh sensor. Untuk
mendeteksi kerusakan tanaman dibutuhkan sensor dengan kisaran band yang sempit
pada bagian kamera. spectral resolution ini biasanya didefinisikan sebagai
kemampuan sensor untuk mengisi kanal yang ada dengan wavelength. Semakin kecil
interval kanal (atau semakin banyak spectral band)
maka spectral resolution akan semakin baik. Perhatikan ilustrasi berikut:
spectral resolution
Gambar diatas memberikan kita
kejelasan, bahwa gambar pertama hanya memiliki satu kanal yang terletak
pada wavelength 0.4-07 micrometer. Berbeda dengan gamber dibawahnya, dimana
untuk interval wavelength yang sama terdapat 3 kanal, ada Red Green dan Blue.
Gambar atas memiliki spectral resolusi yang lebih kasar dibandingkan dengan
gambar bawah.
Grafik berikut dibentuk dari
hubungan antara wavelength (x-axis) dan nilai reflectance (y-axis)
Perhatikan garis hitam yang ada di
setiap gambar, garis ini menunjukkan bagian yang harusnya terekam oleh sensor.
Sementara bagian merah adalah bagian yang berhasil di rekam sensor. Semakin
banyak node merah, maka semakin tinggi spectral resolutionnya.
Manfaat menggunakan sensor yang hanya
bisa merekam 3 kanal (lihat ada 3 node merah), maka kita tidak akan bisa
membedakan pineword dan grassland dengan melihat perbedaan nilai
reflektannya.
Catatan, sebagai contoh:
MODIS memiliki 36 Spectral band,
AVIRIS memiliki 224 Spectral band
(yang terletak pada 400-2500 nanometer)
3) Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik
adalah ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi (radiant
flux) yang dipantulkan atau diemisikan dari suatu obyek permukaan bumi. Semakin
banyak bit-nya maka semakin bagus citra (image) yang kita miliki.Sebagai contoh, radian pada panjang gelombang 0,6 -
0,7 m akan direkam oleh detektor MSS band 5 dalam bentuk voltage. Kemudian
analog voltage ini disampel setiap interval waktu tertentu (contoh untuk MSS
adalah 9,958 x 10-6 detik) dan selanjutnya dikonversi menjadi nilai integer
yang disebut bit. MSS band 4, 5 dan 7 dikonversi ke dalam 7 bit (27=128),
sehingga akan menghasilkan 128 nilai diskrit yang berkisar dari 0 sampai dengan
127. MSS band 6 mempunyai resolusi radiometrik 6 bit (26=64), atau nilai
integer diskrit antara 0 - 63. Generasi kedua data satelit seperti TM, SPOT dan
MESSR mempunyai resolusi radiometrik 8 bit (nilai integer 0 - 255). Citra yang
mempunyai resolusi radiometrik yang lebih tinggi akan memberikan variasi
informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan citra yang mempunyai resolusi
radiometrik yang lebih rendah. Untul lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut.
8 bits = 256 pixel value [from 0-255]
Gambar diatas yang terdiri dari 8 bits
atau setara dengan ( 2 pangkat 8 ) 256 pixel value, (atau Digital Number, atau
Digital Count atau dikenal juga dengan istilah grayscale) berarti
memiliki gradasi grayscale dari 0 sampai 255.
2 bits
Sementara gambar ini, yang hanya
memiliki 2 bits atau setara dengan (2 pangkat 2) 4 gradasi warna saja.
4) Resolusi Temporal
Selain resolusi
spasial, spektral dan radiometrik, dalam penginderaan jauh dikenal juga dengan
istilah resolusi temporal. Pertimbangan resolusi ini menjadi penting ketika
penginderaan jauh dibutuhkan dalam rangka pemantauan dan atau deteksi obyek
permukaan bumi yang terkait dengan variasi musim (waktu). Dalam bahasa
sederhananya, resolusi temporal adalah interval waktu yang dibutuhkan oleh
satelit untuk merekam areal yang sama, atau waktu yang dibutuhkan oleh satelit
untuk menyelesaikan seluruh siklus orbitnya. Resolusi temporal adalah frekuensi
suatu sistem sensor merekam suatu
areal yang sama (revisit). Semakin singkat waktu revisit time-nya maka semakin tinggi temporal resolutionnya.
Dari
keempat jenis resolusi ini maka resolusi spasial merupakan resolusi yang
terpenting. Kalau orang menyebut resolusi tanpa diikuti keterangan apapun, maka
yang dimaksud adalah resolusi spasial.
Resolusi
spasial:
Berbanding
terbalik dengan resolusi spektral
Berbanding
terbalik dengan resolusi temporal
Berbanding
lurus dengan resolusi radiometric
Hubungan
antara resolusi spasial dengan resolusi temporal menimbulkan pilihan yang tidak
mudah antara keduanya. Sulit untuk memilih antara foto udara (rinci) atau citra
satelit yang frekuensi perekaman ulangnya lebih sering. Kerincian penting untuk
studi kekotaan misalnya dan resolusi temporal yang tinggi penting untuk
memantau perubahan cepat seperti pemekaran kota, pengurangan luas hutan, dsb.
III. Satelit Penginderaan Jarak Jauh
Berikut ini adalah macam-macam
satelit penginderaan jauh dapat diiihat pada tabel berikut.
Satelit
Pengindera Lautan
|
Satelit
Pengindera Planet
|
Satelit
Pengindera
Cuaca
|
Satelit
Pengindera Sumber Daya Alam
|
SEASAT
(AS)
|
VENERA
(RUSIA)
|
TIROS-N(AS)
|
LANDSAT(AS)
|
MOS
(JEPANG)
|
VIKING
(AS)
|
METEOR(RUSIA)
|
SOYUZ(RUSIA)
|
|
LUNA
(RUSIA)
|
NOAA(AS)
|
SPOT(PERANCIS)
|
|
RANGER
(AS)
|
NIMBUS(AS)
|
ERS(EROPA)
|
|
|
TIROS(AS)
|
QUICKBIRD(AS
dan JEPANG)
|
|
|
GMS
(JEPANG)
|
|
Untuk menentukan
ketinggian di permukaan bumi terhadap satelit yang mengorbit di bumi
menggunakan ALTIMETRI. Sedanglkan untuk menentukan posisi menggunakan GLOBAL
POSITIONING SYSTEM (GPS). Dari tabel diatas, berikut ini
penjelasan karakteristik mengenai beberapa citra satelit berdasarkan tingkat
resolusi.
1) Citra Resolusi Tinggi
Manfaat
utama citra satelit resolusi tinggi, sebagai berikut :
v Konprehensif,
gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran keruangan
yang menyeluruh dalam area yang luas.
v Diperoleh
dalam waktu relatif singkat.
v Efisiensi,
karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan
berlaku internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu.
Citra
bersolusi tinggi adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 0,4
– 4 m. Sebagai contoh, citra-citra dari satelit GeoEye-1, WorldView-2,
WorldView-1, QuickBird, IKONOS, FORMOSAT-2, and SPOT-5 adalah citra bersolusi
tinggi
a.
Satelit IKONOS
Satelit
Ikonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye.
Kemampuan liputan dari satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaanbumi
dengan resolusi spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah
dekat (0,82mm) pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk
berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumber daya alam daerah
pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan,
pertanian,pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi
perubahan. Berikut ini karakteristik satelit IKONOS.
Ø Tanggal
peluncuran 24 September 1999 di Vandenberg Air Force Base, California, USA.
Ø Masa operasi 7 tahun lebih.
Ø Orbid
7,5 km/detik
Ø Kecepatan
diatas bumi 6,8 km/detik
Ø Kecepatan
mengelilingi bumi 14,7 kali tiap 24 jam
Ø Ketinngian
681 kilometer (Low Earth Orbit)
Ø Resolusi
26o Off-Nadir 1,0 meter (panchromatic) ; 4,0 meter (multispektral)
Ø Waktu
lintas ulang 3 hari pada 40o latitude
Ø Sauran
citra Panchromatic, biru, merah, hijau dan IR2
Kelebihan:
IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk
produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi
citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral
(red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai
cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi (Space
Imaging, 2004) Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala
kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga
memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain IKONOS
adalah .precision agriculture.; hal ini digambarkan pada pengaturan band multispektra,
dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari
situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk
dan herbisida.
b.
Citra satelit GeoEye-1
Citra
GeoEye-1 adalah citra resolusi tinggi yang dimiliki oleh perusahaan GeoEye yang
diluncurkan oleh Vandenburg Air Force California pada tanggal 6 September 2008.
Citra satelit ini menawarkan citra permukaan bumi dengan ketelitian uar biasa
dan akurasi yang tinggi dibanding dengan citra satelit resolusi tinggi lainnya.
GeoEye-1 secara stimulan melakukan perekaman saluran pankromtik dengan resolusi
spasial 0,41 meter dan saluran multispektral dengan resolusi spasial 1,65
meter. Akan tetapi berdasarkan kebijakan pemerintah AS resolusi spasial yang
diperkenankan untuk kepentingan komersial adalah resolusi 0,5 meter dan 2 meter
Imaging
Mode
|
Panchromatic
|
Multispectral
|
Spatial
Resolution
|
0.41
meter
|
1.65
meter
|
Spectral
Range
|
450-900
nm
|
450-520
nm (blue)
520-600 nm (green) 625-695 nm (red) 760-900 nm (near IR) |
Swath
Width
|
15.2
km
|
|
Off-Nadir
Imaging
|
Up to
60 degrees
|
|
Dynamic
Range
|
11 bit
per pixel
|
|
Mission
Life
|
Expectation
> 10 years
|
|
Revisit
Time
|
Less
than 3 day
|
|
Orbital
Altitude
|
681 km
|
|
Nodal
Crossing
|
10:30
am
|
c.
Citra Satelit QuickBird
QuickBird merupakan citra satelit dengan resolusi yang tinggi,
yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari Amerika Serikat yaitu
Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s Global Imaging System
2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit resolusi tinggi untuk
tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. .
Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk
studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan
kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan
untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi
lingkungan.
Spesifikasi Citra QuickBird
|
||
Imaging Mode
|
Panchromatic
|
Multispectral
|
Spatial
Resolution
|
0.61 meter
|
2.4 meter
|
Spectral Range
|
445-900 nm
|
450-520 nm
(blue)
520-600 nm (green) 630-690 nm (red) 760–900 nm (near IR) |
Swath Width
|
16.4 km at nadir
|
|
Off-Nadir
Imaging
|
0-30 degrees
off-nadir
Higher angles selectively available |
|
Dynamic Range
|
11-bits per pixel
|
|
Mission Life
|
8+ years
|
|
Revisit Time
|
Approximately 3.5
days (depends on Latitude)
|
|
Orbital
Altitude
|
450 km
|
|
Nodal Crossing
|
10:30 am
|
Daftar Harga Citra QuickBird
Resolusi spasial 60 cm dan 2,4 m - Harga per kilometer
persegi.
|
||
Product Type
|
Image Library (Archive)
|
Select Tasking (New)
|
60cm
Panchromatic atau 2,4m Multispectral (4-Band) atau
60cm 3-band Pan-Sharpened |
$14
|
$20
|
60cm 4-band
Pan-Sharpened atau
Bundle (60cm Pan + 4-Band 2,4m MS) |
$17
|
$23
|
Karaktreristik Satelit QuickBird
Ø Tanggal
Peluncuran 24 September 1999 at Vandenberg Air Force Base, California,USA
Ø Pesawat
Peluncur Boeing Delta II
Ø Masa
Operasi 7 tahun lebih
Ø Orbit
97.2°, sun synchronous
Ø Kecepatan
pada Orbit 7.1 Km/detik (25,560 Km/jam)
Ø Kecepatan
diatas bumi 6.8 km/detik
Ø Akurasi
23 meter horizontal (CE90%)
Ø Ketinggian
450 kilometer
Ø Resolusi
Pankromatik : 61 cm (nadir) to 72 cm (25° off-nadir) Multi Spektral: 2.44 m
(nadir) to 2.88 m (25° off-nadir))
Ø Cakupan
Citra 16.5 Km x 16.5 Km at nadir
Ø Waktu
Melintas Ekuator 10:30 AM (descending node) solar time
Ø 12
Waktu Lintas Ulang 1-3.5 days, tergantung latitude (30° off-nadir)
Ø 13
Saluran Citra Pan : 450-900 nm
Ø Blue
: 450-520 nm
Ø Green
: 520-600 nm
Ø Red
: 630-690 nm
Ø Near
IR : 760-900 nm
Kekurangan
: Satelit quickbird jangkauan liputan satelit resolusi tinggi, (kurang dari 20
km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitatnya rendah, 400-600 km di atas
Bumi.
Kelebihan
: Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispektralnya akan
menghasilkan pan- sharped image yang mampu menonjolkan variasi obyek hingga
marka jalan dan tembok penjara. Citra ini mudah diintrepretasi secara visual.
d.
Satelit WorldView-2
Digitalglobe'S meluncurkan
Satelit Worldview-2 pada 8Oktober 2009, satelit ini mampu menghasilkan citra
panchromatic ( B&W) mono dan data citra satelit stereo sampai 0,5m.
WorldView-2 bisa bertindak seperti suatu kuas cat, melakuakan pengumpulan data
area multispectral yang cukup besar. Worldview-2 sendiri bisa mencakup area
hampir 1 juta km2 setiap hari, menggandakan kapasitas koleksi [itu] [dari;ttg] peta
bintang [kita/kami] untuk hampir 2 juta km2 per hari dan mampu mengunjungi
kembali tempat manapun di atas bumi dalam 1,1 hari. Karaktreristik Satelit
WorldView-2
Ø Tanggal
peluncuran 8 Oktober 2009, Vandenberg Air Force Base
Ø Pesawat
peluncur Delta 7920 (9 strap-ons)
Ø Tinggi
orbit 770 kilometers
Ø Tipe
orbit Sun synchronous, 10:30 am (LT) descending Node
Ø Perode
orbit 100 minutes; 7.25 year mission life
Ø Dimensi
satelit 4.3 meters x 2.5 meters , 7.1 meters
Ø Sensor
Bands Panchromatic
Ø Multispectral
Ø 8
Dynamic Range 11-bits per pixel
Ø TimeDelayIntegration(TDI)
Panchromatic - 6 selectable levels from 8 to 64
Multispectral - 7 selectable
levels from 3 to 24
Ø Cakupan
citra 16.4 kilometers at nadir
Ø Attitude
Determination and Control 3-axis stabilized
Ø Actuators
Control Moment Gyros (CMGs)
Ø Sensors
Star trackers, solid state IRU
Ø GPS
Position Accuracy & Knowledge < 500 meters at image start and stop
Ø Agility
Acceleration 1.5 deg/s/s
Rate: 3.5 deg/s
Time to slew 300 kilometers: 9 seconds
2)
Citra Resolusi Menengah
Citra bersolusi menengah
(sedang) adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 4 – 30 m.
Citra-citra dari satelit ASTER, LANDSAT 7 dan CBERS-2 dikelompokkan pada citra
bersolusi menengah.
a.
Satelit ASTER
Satelit
ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium
pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti. ASTER melakukan monitoring
tutupan awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan,
tutupan salju dan pola vegetasi. Citra ini memiliki resolusi spasial 15 hingga
90 meter. Citra multispektral memiliki 14 saluran, yang memudahkan analisis
obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia seperti
near IR, short wave IR, dan Thermal IR.Penyedia resmi citra ASTER adalah
Sattelite Imaging Corporation (SIC) melalui USGS.
Karaktreristik
Satelit ASTER
Ø Tanggal
Peluncuran 18 December 1999 at Vandenberg Air Force Base, California, USA
Ø Orbit
705 km altitude, sun synchronous
Ø Inklinasi Orbit 98.3 degrees from the equator
Ø Periode
Orbit 98.88 minutes
Ø Ketinggian
681 kilometer
Ø Resolusi
pada Nadir 15 to 90 meters
Ø Waktu
Melintas Ekuator 10:30 AM solar time
Ø Waktu
Lintas Ulang 16 days
b.
Satelit Landsat-7 ETM+
Program
Landsat dimulai dengan diluncurkannya satelit Landsat-1. Landsat-1 merupakan
satelit pengamatan bumi (EOS/Earth Observation Sattelite) yang pertama,
diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal dengan kemampuannya merekam
permukaan bumi dari angkasa. Generasi penerus satelit Landsat-1 yaitu
Landsat-2, 3, 4, 5, dan 7. Pada saat ini Landsat-7 sebagai satelit pokok yang
dioperasikan.
Landsat-7
diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi dengan Enhanced
Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari program Thematic
Mapper (TM) yang diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada
dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan saluran 8
yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi yaitu
seluas 15 meter. Karaktreristik Satelit Landsat-7 ETM+
Ø Tanggal
Peluncuran 15 April 1999 at Vandenberg Air Force Base, California, USA
Ø Orbit
705 +/- 5 km (at the equator) sun-synchronous
Ø Inklinasi
Orbit 98.2 +/- 0.15
Ø Periode
Orbit 98.9 minutes
Ø Ketinggian
681 kilometer
Ø Resolusi
pada Nadir 30x30 meter (TM), 120 m x 120 m pixel (far-infrared band/band 7)
Ø Cakupan
Citra 185 km (115 miles)
Ø Waktu
Melintas Ekuator 10:30 AM solar time
Ø Waktu
Lintas Ulang 16 days (233 orbits)
Ø Saluran
Citra Panchromatic, blue, green, red, near IR, middle IR, far IR,Thermal IR
c.
CBERS-2
CBERS-2
identik dengan CBERS-1 Program lahir dari hubungan antara Brasil dan China
dalam ruang segmen teknis ilmiah . CBERS-1 berhasil diluncurkan pada tanggal 21
Oktober 2003 dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Cina. Waktu peluncuran
adalah 11:16 (Beijing waktu setempat), yang sesuai dengan 1:16 (Brasilia waktu
setempat). Citra satelit dari CBERS-2 digunakan dalam bidang-bidang penting,
seperti penggundulan hutan dan pengendalian kebakaran di Daerah Amazon,
pemantauan sumber daya air, pertumbuhan kota, pekerjaan tanah, pendidikan dan
beberapa aplikasi lainnya. Salah satu aplikasi penting adalah pemantauan
cekungan hidrologi oleh ANA dan jaringan platform yang SIVAM, yang menyediakan
sungai Brasil dan data hujan.
Satelit
CBERS terdiri dari dua modul. Modul payload sistem optik (CCD - Resolusi Tinggi
CCD Kamera, IRMSS - Infra-Red Multispektral Scanner e WFI - Wide Field Imager)
dan sistem elektronik yang digunakan untuk observasi Bumi dan pengumpulan data
dengan kemampuan resolusi mulai dari 20 meter sampai 260 meter. Modul layanan
menggabungkan peralatan yang menjamin pasokan listrik, kontrol, telekomunikasi
dan semua fungsi lainnya yang diperlukan untuk operasi satelit. Spesifikasi Satelit CBERS-2
Ø Resolusi 20m - 260M
Ø Peluncuran Tanggal 21 Oktober 2001
Ø Lokasi Peluncuran Taiyuan Satellite Launch Center di
Cina
Ø Jumlah massa 1450kg
Ø Pembangkitan Listrik 1100W
Ø Sun-Synchronous Orbit 778km, 14 putaran per hari
Ø Equator Crossing Waktu 10:30 AM
Ø Lifetime Orbit 2 tahun
Sensor
CBERS-2 satelit
dirancang untuk cakupan global dan terukur yang
meliputi kamera yang membuat pengamatan
optik dan untuk mengumpulkan data
tentang lingkungan. Karakteristik
unik CBERS-2
adalah muatan multi-sensor
dengan kemampuan resolusi spasial dan spektral yang berbeda dan frekuensi dari setiap kamera yang memungkinkan untuk berbagai aplikasi
pemetaan.
3)
Citra Bersolusi Rendah
Citra bersolusi rendah adalah
citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 30 m hingga > 1000 m.
Sedangkan citra-citra dari satelit NOAA AVHRR, Terra MODIS dan Aqua MODIS
dikelompokkan ke citra bersolusi rendah.
Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric
Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National
Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit
sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit
polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor
belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi,
sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi
pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif
dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal
dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali
waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas
setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun
bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan
SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju,
pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara
regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar
(wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan
macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung
api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer)
adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan
suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang
merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama
digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada
banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu
Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan
untuk prediksi daerah tangkapan ikan.
Karakteristik Satelit
NOAA-AVHRR
Dimensi
|
Tinggi :
165 in (4,19m)
Diameter : 74 in (1,88m) Solar array area : 180,6 ft² (16,8 m²) |
Berat
|
4920 lbs
(2231,7 kg)
|
Daya
(Hidup atau Mati)
|
879,9 W
|
Di Desain
Sampai
|
> 2
years
|
Orbit
|
Ketinggian: 870 km
Kemiringan: 98,856˚ Waktu Matahari Lokal : 13:40 |
Berat
Peralatan
|
982,5 lbs
(445,6 kg)
|
Daya
Peralatan
|
450 W
|
Rata-rata
Waktu Matahari ketika Melewati Ekuator
|
Sekitar
14:00
|
Rata-rata
Ketinggian
|
870 km
|
Karakteristik Panjang Gelombang Satelit
Karakteristik
Panjang Gelombang Satelit Noaa-Avhrr
|
|||
Saluran
|
Resolusi
|
Panjang
Gelombang (µm)
|
Penggunaan
|
1
|
1.09 km
|
0.58-0.68
|
Pemetaan awal dan permukaan siang
hari
|
2
|
1.09 km
|
0.725-1.00
|
Batas
daratan dan perairan
|
3A
|
1.09 km
|
1.58-1.64
|
Deteksi salju dan es
|
3B
|
1.09 km
|
3.55-3.93
|
Pemetaan
malam hari dan suhu permukaan laut
|
4
|
1.09 km
|
10.30-11.30
|
Pemetaan malam hari dan suhu
permukaan laut
|
5
|
1.09 km
|
11.50-12.50
|
Suhu
permukaan laut
|
b.
Terra MODIS dan Aqua
MODIS
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS),
adalah 36-band Spectroradiometer mengukur radiasi tampak dan inframerah dan
memperoleh data yang digunakan untuk memperoleh produk mulai dari vegetasi,
tutupan permukaan tanah, dan laut klorofil fluoresensi ke awan dan sifat
aerosol, kejadian kebakaran , salju penutup di tanah, dan lapisan es laut di
lautan. Pertama MODIS instrumen diluncurkan pada papan satelit Terra pada bulan
Desember 1999, dan yang kedua diluncurkan pada Aqua pada Mei 2002.Karakteristik
Instrumen:
Ø Terpilih
untuk penerbangan pada Terra (diluncurkan Desember
1999) dan Aqua.
Ø Resolusi
menengah, multi-spektral,
cross-track scanning radiometer.
Ø Mengukur
sifat fisik atmosfer, dan sifat biologis dan fisik dari lautan dan tanah.
Ø 36
spektral band-21
dalam 0,4-3,0 m,
15 m dalam waktu 3-14,5.
Ø Cakupan
global terus menerus setiap 1 sampai 2 hari.
Ø Rasio
signal-to-noise 900-1300
untuk 1 km band
warna laut pada 70 ° sudut zenith matahari.
Ø NEDT
yang biasanya <0,05
K pada 300K.
Ø Akurasi
radiasi mutlak dari
5% untuk <3 um dan 1% untuk>
3 m.
Ø Refleksi
siang hari dan hari / malam emisi spektral
pencitraan.
Fakta
instrumen
Heritage
|
Advanded
Very High Resolution Radiometer (AVHRR), High Resolution Infrared Radiation Sounder
(HIRS), Landsat Thematic Mapper (TM), and Nimbus-7 Coastal Zone Color Scanner
(CZCS)
|
|
|
||
Responsible
Center
|
NASA Goddard Space Flight Center
|
|
|
||
Polarization
Sensitivity
|
2% from 0.43 µm to 2.2 µm and
±45° scan
|
|
|
||
Swath
|
2300 km at 110° (±55°) from 705
km altitude
|
|
|
||
Mass
|
229 kg
|
|
|
||
Duty Cycle
|
100%
|
|
|
||
Power
|
162.5 W (average), 225 W (peak)
|
|
|
||
Data Rate
|
6.2 Mbps (average), 10.5 Mbps
(day), 3.2 Mbps (night)
|
|
|
||
Thermal
Control By
|
Radiator
|
|
|
||
Thermal
Operating Range
|
268°K ±5°K
|
|
|
||
Instrument
Instantaneous FOV
|
250 m (2 bands), 500 m (5 bands),
1000 m (29 bands)
|
|
|
||
Geolocation
(100m, 2σ)
|
||
|
||
Control
|
3600 arcsec
|
|
|
||
Knowledge
|
141 arcsec
|
|
|
||
Stability
|
28 arcsec/sec
|
|
|
||
Jitter
|
1031 arcsec/sec (yaw and roll),
47 arcsec/sec (pitch)
|
|
|
||
Physical
size
|
1.044 x 1.184 x 1.638 m
|